Olahraga Tenis Lapangan: Sejarah, Aturan & Teknik Dasar Permainan Tenis Lapangan
Olahraga Tenis Lapangan: Sejarah, Aturan & Teknik Dasar Permainan Tenis Lapangan
NugyDragon - Sampai saat ini asal muasal olahraga tenis masih belum diketahui secara pasti. Perdebatan tentang ini pun telah lama terjadi.
Beberapa pendapat meyakini bahwa cikal bakal permainan tenis berasal dari Mesir, sebagian yang lain berkata dari Yunani, da nada juga yang berpendapat Romawi kuno.
Terlepas dari perdebatan itu, sebagian besar sejarawan meyakini asal mula tenis adalah permainan kuno yang dimainkan di bagian utara Perancis pada abad ke-12.
Permainan itu dilakukan dengan memukul ola menggunakan telapak tangan. Louis X dari Perancis menjadi salah satu penyuka permainan jeu de paume (permainan telapak tangan), yang nantinya berkembang menjadi tenis.
Louis X tercatat menjadi orang yang membangun lapangan tenis dalam ruangan menurut gaya modern.
Pada perkembangannya, permainan telapak tangan ini berkembang menjadi permainan dengan sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat.
Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang.
Semakin lama permainan tersebut semakin berkembang. Penggunaan raket mulai dilakukan. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh kulit padi.
Kata tennis sendiri dipercaya berasal dari bahasa Perancis ‘Tenez’ yang artinya “Main!”. Tenis kemudian berkembang hingga kedaratan Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman.
Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.
Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar.
Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir.
Dasar-Dasar Permainan Tenis Lapangan
1. Perlengkapan Permainan
Perlengkapan permainan tenis adalah sebagai berikut:
- Lapangan
- Bola tenis
- Raket
2. Lapangan Permainan
Spesifikasi lapangan tenis yaitu:
- Lapangan tenis berbentuk persegi panjang yang dibelah dengan garis tengah dan membaginya menjadi dua bidang yang sama besar. Untuk lapangan nomor tunggal, panjang lapangan 23,77 meter dan lebar 8,23 meter. Untuk lapangan nomor ganda, panjang lapangan 23,77 meter dan lebarnya 10,97 meter. Untuk garis lapangan harus memiliki ketebalan tertentu yaitu satu sampai dua inci (25,4 – 50,8 mm)
- Ditengah lapangan dibentangkan net. Net pada lapangan tenis tidak lurus 180 derajat. Sesuai peraturan internasional, pada bagian tengahnya agak lebih pendek sedikit, yakni 0,914 meter.Sedangkan pinggirnya 1,07 meter. Pada tengah-tengah net terdapat tali yang memastikan tengah net lebih rendah daripada pinggirnya.
3. Bola Tenis Lapangan
Spesifikasi bola tenis yaitu:
- Bola tenis lapangan terbuat dari karet yang dilapisi bulu optic berwarna kuning
- Biameter bola berkisar antara 6,541 cm sampai 6,858 cm
- Berat bola antara 56,0 gram sampai 59,4 gram
Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola, yang sedikit lebih besar dan gagang lebih pendek dari raket bulu tangkis. Terdapat kriteria tertentu pada raket tenis, yaitu:
- Panjangnya tidak boleh lebih dari 29 inci (73,66 cm)
- Lebar tidak boleh lebih dari 12,5 inci (31,75 cm)
5. Aturan Pertandingan Tenis Lapangan
- Sebelum permainan dimulai, dilakukan penentuan siapa yang akan melakukan servis atau memilih sisi lapangan berdasarkan undian (bisa menggunakan koin atau lainnya)
- Setiap awal pertandingan, pemain selalu berada di sisi sebelah kanan lapangannya masing-masing
- Servis adalah pukulan pembuka suatu poin
- Server adalah pemain yang melakukan servis
- Reserver adalah pemain yang menerima servis
- Di dalam lapangan terdapat dua kotak kecil dengan ukuran 6,40 meter dan memiliki lebar yang sama. Kotak tersebut berfungsi sebagai area pantul ketika melakukan servis
- Pemain mendapatkan dua kali kesempatan untuk melakukan servis. Namun bila servis terkena net dan jatuh pada daerah di dalam daerah servis lawan, maka servis diulang menurut jatah servisnya (contohnya apabila saat servis kedua bola menyentuh ne, maka servis diulang sebagai servis kedua dan mendapat kesempatan 1 kali servis lagi)
- Untuk double, pemain yang pertama melakukan servis ditentukan sebelum game dimainkan, begitupun penerimanya. Setelah game selesai, maka penerima bergantian menjadi pemegang servis kemudian berotasi kembali untuk pemain kedua dari tim yang servis pertama memegang kendali servis dan seterusnya
- Servis dilakukan di belakang garis baseline, di sisi kanan lapangan (deuce court) menuju diagonal kea rah daerah servis lawan. Pemain yang menginjak garis baseline atau masuk ke daerha permainan tenis pada saat tangan mengayun raket untuk melakukan servis dianggap melakukan kesalahan (foot fault) dan poin untuk pihak lawan
- Bola harus terlebih dahulu memantul satu kali sebelum dipukul reserver. Dalam permainan ganda, rekan reserver tidak boleh menyentuh bola servis sebelum dipukul reserver
- Dalam setiap memukul bola diharuskan bola memantul 1 kali pada daerah sendiri dan jika kita membiarkan bola memantul lebih dari satu pantulan maka poin untuk lawan. Akan tetapi dalam tenis ini diperbolehkan memukul tanpa harus menunggu bola memantul (disebut pukulan Volley) dan bola dinyakatan masuk apabila dapat melewati net dan tanpa memantul di daerah sediri, sedangkan bola dinyatakan keluar jika jatuh di luar lapangan atau tidak menyentuh garis sama sekali
- Bola harus terlebih dahulu memantul satu kali sebelum dipukul reserver. Dalam permainan ganda, rekan reserver tidak boleh menyentuh bola servis sebelum dipukul reserver.
- Dalam setiap memukul bola diharuskan bola memantul 1 kali pada daerah sendiri dan jika kita membiarkan bola memantul lebih dari satu pantulan maka poin untuk lawan. Akan tetapi dalam tenis ini diperbolehkan memukul tanpa harus menunggu bola memantul (disebut pukulan volley) dan bola dinyatakan masuk apabila dapat melewati net dan tanpa memantul di daerah sendiri, sedangkan bola dinyatakan keluar jika jatuh di luar lapangan atau tidak menyentuh garis sama sekali
Seorang pemain kehilangan poin apabila:
- Melakukan dua kali kesalahan pada servis
- Tidak dapat memukul bola setelah lebih dari satu kali bola menyentuh tanah
- Memukul bola namun jatuhnya bola di luar garis permainan (out)
- Pemain yang menerima servis memukul bola lebih dari 2 kali sentuhan
- Seorang pemain menyentuh bagian dari net dengan raketnya atau dengan bagian badannya saat bola masih dimainkan
- Pemain memukul bola sebelum bola melintasi net
- Bola menyentuh bagian tubuh atau apapun yang melekat pada tubuhnya selain raket tenis
- Bola menyentuh raket namun pemain tidak memegangnya
- Pada permainan ganda, kedua pemain menyentuh bola dengan raketnya sekaligus
6. Perhitungan Skor Tenis Lapangan
Perhitungan skor dalam tenis sangatlah berbeda dengan olahraga lainnya. Saat kita mencetak poin, kita tidak langsung mendapatkan 1 game.
Untuk mendapatkan 1 game kita harus mencetak beberapa poin terlebih dahulu dan ini disebut poin kecil.
Untuk poin kecil dimulai dari angka 0-0, jika kita mencetak poin maka skor berubah menjadi 15-0, bila kita mencetak poin lagi maka skor berubah mejadi 30-0, dan apabila kita mencetak poin lagi maka skor menjadi 40-0.
Standar perhitungan angka yang dipakai dalam tenis adalah sbb:
Perhitungan skor dalam tenis sangatlah berbeda dengan olahraga lainnya. Saat kita mencetak poin, kita tidak langsung mendapatkan 1 game.
Untuk mendapatkan 1 game kita harus mencetak beberapa poin terlebih dahulu dan ini disebut poin kecil.
Untuk poin kecil dimulai dari angka 0-0, jika kita mencetak poin maka skor berubah menjadi 15-0, bila kita mencetak poin lagi maka skor berubah mejadi 30-0, dan apabila kita mencetak poin lagi maka skor menjadi 40-0.
Standar perhitungan angka yang dipakai dalam tenis adalah sbb:
- Nol (love)
- 15
- 30
- 40
- Game
Apabila skor mencapai 40-40 dinamakan deuce. Pemain harus memenangkan dua poin lagi untuk memenangkan permainan. Pemain yang memasukkan bola ketika keduudkan masih deuce mendapatkan “ad” atau advantage (unggul). Jika pemain yang melakukan servis yang memperoleh nilai, disebut “ad in”, jika penerima servis yang memperoleh nilai, disebut “ad out”.
Untuk memenangkan satu set, pemain harus memenangkan 6 game dengan selisih 2 (kecuali menggunakan peraturan te-break).
Jadi seorang pemain dapat memenangkan pertandingan dengan skor 6-4, 6-3, 6-2, 6-2, 6-0 tetapi tidak 6-5.
Jika skor mencapai 6-5, game tambahan akan dimainkan hingga salah satu pemain unggul 2 game, jadi skornya menjadi 7-5, 8-6, 10-8.
System tie-break digunakan untuk mencegah jumlah set yang terlalu banyak. Umumnya digunakan system 12 poin, jika game mencapai 6-6.
Pemain pertama harus meraih 7 poin dengan selisih 2 poin dengan lawan untuk memenangkan set. Dan berakhir dengan skor 7-6.
Umumnya pertandingan internasional memainkan 3 set, walau terkadang tunggal/ganda putra memainkan 5 set.
Dalam permainan 3 set, pemain atau tim yang meraih 2 set terlebih dahulu menjadi pemenang.
Induk Organisasi Tenis Lapangan
Induk organisasi internasional yang menaungi olahraga tenis adalah Federasi Tenis Internasional (International Tennis Federation/ITF). Organisasi ini menjadi badan pengelola tenis dunia yang terdiri dari 205 asosiasi tenis nasional.
Organisasi ini didirikan dengan nama International Lawn Tennis Federation (ILTF) melalui suatu konferensi yang dihadiri oleh asosiasi nasional di Paris, Perancis pada 1 Maret 1913.
Pada tahun 1924, ILTF menjadi organisasi resmi yang memiliki otoritas untuk mengendalikan yenis di seluruh dunia.
Pada tahun 1977, kata lawn (lapangan rumput) dihilangkan dari namanya, sebagai lambang pengakuan bahwa sebagian besar pertandingan tenis tidak diselenggarakan di lapangan berumput. Pada Perang Dunia II, markas ILTF dipindahkan dari Paris ke London dan terus sampai sekarang.
Di Indonesia sendiri olahraga tenis dinaungi oleh PELTI (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia). PELTI lahir pada 26 Desember 1935 di Semarang dengan nama Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Baca Juga :
Untuk memenangkan satu set, pemain harus memenangkan 6 game dengan selisih 2 (kecuali menggunakan peraturan te-break).
Jadi seorang pemain dapat memenangkan pertandingan dengan skor 6-4, 6-3, 6-2, 6-2, 6-0 tetapi tidak 6-5.
Jika skor mencapai 6-5, game tambahan akan dimainkan hingga salah satu pemain unggul 2 game, jadi skornya menjadi 7-5, 8-6, 10-8.
System tie-break digunakan untuk mencegah jumlah set yang terlalu banyak. Umumnya digunakan system 12 poin, jika game mencapai 6-6.
Pemain pertama harus meraih 7 poin dengan selisih 2 poin dengan lawan untuk memenangkan set. Dan berakhir dengan skor 7-6.
Umumnya pertandingan internasional memainkan 3 set, walau terkadang tunggal/ganda putra memainkan 5 set.
Dalam permainan 3 set, pemain atau tim yang meraih 2 set terlebih dahulu menjadi pemenang.
Induk Organisasi Tenis Lapangan
Induk organisasi internasional yang menaungi olahraga tenis adalah Federasi Tenis Internasional (International Tennis Federation/ITF). Organisasi ini menjadi badan pengelola tenis dunia yang terdiri dari 205 asosiasi tenis nasional.
Organisasi ini didirikan dengan nama International Lawn Tennis Federation (ILTF) melalui suatu konferensi yang dihadiri oleh asosiasi nasional di Paris, Perancis pada 1 Maret 1913.
Pada tahun 1924, ILTF menjadi organisasi resmi yang memiliki otoritas untuk mengendalikan yenis di seluruh dunia.
Pada tahun 1977, kata lawn (lapangan rumput) dihilangkan dari namanya, sebagai lambang pengakuan bahwa sebagian besar pertandingan tenis tidak diselenggarakan di lapangan berumput. Pada Perang Dunia II, markas ILTF dipindahkan dari Paris ke London dan terus sampai sekarang.
Di Indonesia sendiri olahraga tenis dinaungi oleh PELTI (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia). PELTI lahir pada 26 Desember 1935 di Semarang dengan nama Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Baca Juga :
- Dasar-dasar cabang olahraga bowling
- Dasar Cabang Olahraga Binaraga
- Dasar-dasar Olahraga Anggar
- Dasar-dasar dibalik Olahraga Angkat Besi
- Dasar-dasar Cabang Olahraga Biliar
- Dasar-dasar Cabang Olahraga Bola Tangan
- Dasar-dasar Permainan Golf