Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia

Nugy Dragon - Anggar adalah cabang olahraga yang lahir dari seni pertarungan menggunakan pedang. Olahraga ini merupakan olahraga bela diri yang menggabungkan seni ketangkasan menyerang dan melindungi diri dengan pedang.

Dalam olahraga anggar, pemain dilengkapi dengan perlengkapan yang dihubungkan dengan system penilaian elektronik.

Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia


Dengan perlengkapan tersebut maka setiap tusukan pedang yang mengenai lawan akan terdeteksi. Pemain berlomba menusuk lawan di area tubuh yang ditentukan dan mendapat nilai dari tusukan tersebut.

A. SEJARAH ANGGAR

Menurut catatan sejarah, cikal-bakal olahraga anggar sudah muncul sejak lama. Bangsa-bangsa kuno seperti Persia, Yunani, Romawi, dan Babilonia biasa mengadakan pertandingan duel antara dua orang dengan bersenjatakan pedang. 

Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya relief di candi Luxor di Mesir yang menggambarkan adegan duel menggunakan pedang yang mirip olahraga anggar. 

Disitu digambarkan bahwa para peserta pertandingan sudah menggunakan pengaman berupa penutup wajah dan pelindung pada ujung pedang agar tidak melukai lawan. 

Dalam relief itu juga digambarkan seorang pencatat hasil pertandingan. Relief itu diperkirakan dibuat pada abad 119 Sebelum Masehi.

Bangsa Jerman merupakan bangsa yang pertama kali menjadikan anggar sebagai olahraga. pada abad ke-14 berdirilah perkumpulan anggar di Frankfurt, Jerman. 

Seiring dengan perkembangan jaman, anggar yang semula menggunakan pedang yang berat dan pakaian perang, secara perlahan berubah, dibuatlah senjata yang ringan dan langsing sehingga mudah cara menggunakannya, termasuk pakaiannya.

Abad ke-15 menjadi awal munculnya sekolah dan perkumpulan anggar di Eropa. Dari sana muncullah ahli-ahli anggar seperti Marx-bruder dari Frankfurt. 

Sejak saat itu perkembangan olahraga anggar di Eropa sangat pesat dan terus meluas ke benua-benua yang lain di seluruh dunia.

Pada abad ke-17, perubahan pakaian terjadi, yaitu semasa Louis XIV menggunakan model pakaian dari sutera satin, jas panjang brokat dan celana sampai lutut (breches) dengan kaos kaki panjang dari sutera dan sepatu bertumit tinggi. 

Sedangkan penemuan topeng kira-kira pada tahun 1780 oleh seorang master Perancis, La Boessiere menyebabkan adanya perubahan dalam teknik anggar.

Olahraga anggar pertama kali diakui dan masuk dalam olimpiade pada tahun 1896, dan pada tahun 1924 nomor puteri untuk pertama kalinya dipertandingkan.



B. DASAR PERMAINAN

1. Senjata yang digunakan

Anggar dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan, satu lawan satu berduel di atas lapangan anggar. Ada tiga jenis senjata atau pedang yang digunakan dalam permainan anggar, yaitu Floret (foil), Degen (epee), dan Sabel (sabre). 

Ketiga pedang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Peraturan pertandingannya pun berbeda pula.

· Floret

Pedang floret merupakan jenis senjata anggar yang paling ringan di antara pedang anggar lainnya. 

Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia
Pada ujung pedangnya terdapat tombol berpegas yang berfungsi sebagai sensor untuk menentukan angka yang didapat pemain apakah mengenai sasaran atau tidak. 

Jika mengenai sasaran, tombol berpegas ini akan memberikan sinyal kepada recording machine-alat pencatat skor dalam permainan anggar-melalui kabel yang terpasang di badan pemain.

Pelindung tangan pedang ini, yang berada di bagian pangkal pedang dan berbentuk mangkok (kom), cenderung sangat kecil. 

Pada pertandingan anggar dengan pedang floret, area tubuh lawan yang sah diserang adalah bagian dari pangkal paha ke atas sampai pangkal lengan dan leher.

· Degen

Pedang degen memiliki pelindung tangan (kom) yang lebih besar dari pada floret, pada bagian bilah pedang terdapat semacam cekungan. 

Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia
Bagian ujungnya tidak jauh berbeda dengan pedang floret di mana terpasang tombol berpegas untuk melihat perolehan angka sang pemain. 

Area tubuh lawan yang sah diserang adalah seluruh tubuh, dari ujung kaki sampai kepala dan seluruh tangan.

· Sabel

Pedang sabel berbentuk pipih dan tidak meruncing serta pelindung tangannya penuh menutupi seluruh tangan sampai pangkal tangkai. 

Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia

Sedangkan bilahnya pun lentur. Ujung pedangnya pun tidak memiliki tombol berpegas seperti halnya dua pedang yang digunakan dalam nomor yang telah dijelaskan di atas. 

Cara bermain pedang ini boleh di sabet atau di tusuk. Area tubuh lawan yang sah diserang adalah mulai dari panggul ke atas sampai kepala dan seluruh lengan.


2. Perlengkapan Pemain

Olahraga anggar membutuhkan perlengkapan yang baik dan lengkap. Hal ini mengingat olahraga anggar sangat beresiko jika dilakukan tanpa pengaman. Perlengkapan pemain sanggar meliputi:

· Baju anggar


Baju anggar umum berwarna putih, bahkan tidak boleh yang terlalu licin, karena bisa mengakibatkan tusukan lawan meleset. 

Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia
Bahan baju anggar merupakan bahan yang tebal, agar pada saat ditusuk lawan atau terjadi perkenaan tidak mengakibatkan rasa sakit pada badan. 

Ukuran baju anggar menutupi bagian leher (minimal ½ leher), menutupi tangan sampai pergelangan tangan, dengan ukuran pada bagian bawah harus melebihi celana bagian atas paling sedikit 10 cm.

· Celana anggar


Celana anggar juga berwarna putih, bahan juga tidak boleh bahan yang terlalu licin karena dapat mengakibatkan tsuukan lawan pada bagian paha meleset. 

Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia
Bahan celana anggar juga bahan yang tebal agar pada saat terjadi prkenaan atau tusukan tidak mengakibatkan rasa sakit. 

Celana anggar ukuran panjangnya sedikit di bawah lutut dengan bagian ujung celana bawah dikencangkan agar pada saat bermain anggar tidak mengganggu gerakan-gerakan anggar.

· Kaos kaki anggar

Kaos kaki anggar harus yang berwarna putih dan panjang selutut atau sampai ujung celana anggar bagian bawah. Kaos kaki anggar relative kencang dan tidak longgar sehingga tidak melorot ke bawah saat bertanding.

· Sepatu anggar


Sepatu anggar terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras, terutama pada bagian tumit kaki, karena pada anggar ada gerakan serangan, dimana gerak tersebut mengakibatkan hentakan pada ujung atau tumit kaki dengan ukuran tumit sepatu tinggi tumit kaki. 

Sepatu anggar juga pada bagian kaki dalam depan terdapat bantalan untuk melindungi kaki pada saat terjadi gerakan-gerakan yang menghentak seperti pada gerak serang.

· Pelindung dada


Pelindung dada (body vest) terbuat dari bahan yang keras (terutama untuk wanita). Body vest untuk pria tidak selalu terbuat dari bahan yang keras, tapi cukup dari bahan yang tebal dan elastis agar tidak mengganggu ruang lingkup gerak anggar. 

Ukuran harus seketiak sampai seperempat bagian tangan untuk laki-laki dan menutup pada semua bagian depan dada pada perempuan.

· Metallic jacket


Metallic jacket atau baju anggar yang berkonduktif adalah baju anggar yang bisa dialiri electron atau aliran listrik. Metallic jacket terbuat dari bahan benang terserabut tembaga. 

Bagian dalam baju metallic jacket harus terbuat dari bahan dari lenan yang terisolasi terhadap listrik atau sebuah bahan lame konduksi yang memadai. Kerah baju yang berkonduksi harus memiliki lebar setinggi 3 cm.

· Pelindung kepala

Masker atau pelindung kepala berfungsi untuk melindungi wajah dari serangan lawan. 

Dasar-dasar Olahraga Anggar yang Wajib Diketahui Masyarakat Indonesia
Melindungi pedang agar tidak masuk ke dalam wajah. Bentuk masker atau penutup wajah seperti model kaca helm, bedanya pada penutupnya tidak dilapisi kaca layaknya helm.



3. Lapangan permainan

Lapangan anggar biasa disebut landasan anggar atau loper. Lapangan anggar memiliki spesifikasinya sebagai berikut.

· Ukuran panjang dan lebar


Lapangan anggar berukuran lebar antara 1,5 dan panjangnya 14 meter. Lapangan ini kemudian dipecah menjadi beberapa titik/bagian, dan pada setiap titik/bagian terdapat tujuan masing-masing

· Garis batas bersedia


Garis batas bersedia adalah garis di mana tempat kedua pemain berdiri dalam posisi kuda-kuda sambil menunggu aba-aba dari wasit untuk melakukan pertarungan. Kedua garis bersedia berjarak masing-masing 2 m dari posisi pemain bersiap.

· Garis batas perang/duel


Garis batas perang/duel adalah garis di mana pemain boleh melakukan pertarungan tanpa boleh melewati garis belakang yang telah ditentukan atau garis lebar larangan yang telah ditentukan pula. Garis batas perang/duel ini berjarak sepanjang 14 m (termasuk garis batas peringatan)

· Garis batas peringatan

Garis batas peringatan adalah garis dimana pemain harus berhati-hati, karena garis tersebut merupakan garis dimana pertanda bahwa landasan anggar akan habis dan pemain tidka boleh melewati garis tersebut.

· Garis batas mati (end off)

Garis batas mati adalah garis dimana landasan permainan telah habis dan pemain tidak boleh melakukan pertarungan pada daerah tersebut.

Apabila pemain melewati garis tersebut maka ia akan mendapatkan peringatan dari wasit. Garis batas mati ini berjarak 1,5 m – 2.0 m di belakang garus batas peringatan.



4. Aturan pertandingan

Dalam olahraga anggar, untuk membuat nilai (poin) pemain harus melakukan serangan yang tepat pada bidang sasaran yang telah ditentukan untuk tiap jenis senjata.

Untuk nomor floret dan sabel, pemain yang mengambil inisiatif menyerang, dia memiliki hak untuk menyerang lebih dulu. 

Namun jika serangannya bisa dihalau, maka lawan ganti memiliki hak menyerang. Situasi ini berlangsung terus menerus hingga salah satu pemain bisa mengenai bidang sasarn untuk mendapatkan poin.

Sementara peraturan permainan sedikit berbeda di nomor degen. Sang pemain bebas mencetak skor dengan mengenai bidang sasaran lawan lebih dulu. 

Bila keduanya sanggup mengenai bidang sasaran, keduanya akan mendapatkan nilai.

Pertandingan anggar dilaksanakan dalm tempo lima menit dan pemain diwajibkan mendapatkan poin lima lebih dahulu untuk memastikan diri keluar sebagai pemenang. 

Bila pemain tersebut unggul dalam jumlah angka dan waktunya habis, dialah pemenangnya.

Contoh, jika kedudukan 2-3 dan waktu habis maka pemain yang mendapatkan poin 3 itulah yang berhak meraih kemenangan. Jika terdapat kesamaan angka, permainan akan terus dilanjutkan hingga salah satu pemain mendapat angka tambahan.


5. Wasit pertandungan

Pertandingan anggar dipimpin oleh wasit yang berhak menjatuhkan sanksi (hukuman) pada atlet apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan. 

Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning. Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah. Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam. 

Kartu hitam menunjukkan pelanggaran berat, seorang pemain akan diskor dari pertandingan.


6. Pelanggaran-pelanggaran

Berikut ini jenis-jenis pelanggaran dalam pertandingan anggar, di antaranya yaitu:

· Kartu kuning

a) Meninggalkan landasan tanpa izin

b) Crops a crops untuk menghindari tusukan

c) Menyentuh atau memegang peralatan listrik

d) Menutp ata menggantibidang sasaran

e) Keluar landasan untuk menghindari tusukan

f) Memutar bahu ke depan (floret)

g) Membengkok, menyeret, ujung senjata di atas landasan metalik

h) Pemain tidak hadir pada panggilan pertama

i) Membuka masker sebelum wasit memberi aba-aba berhenti

· Kartu merah

a) Tidak ada pengontrol pada tanda senjata

b) Membahayakan, kasar, atau aksi membalas dendam memukul lawan dengan guard atau kom

c) Mengganti urutan main dalam pertandingan beregu baik disengaja atau tidak

d) Pemain mengganggu ketertibab sewaktu di landasan.

· Kartu hitam

a) Dengan sengaja melakukan penipuan pada peralatan

b) Mengambil keuntungan dari tubrukan. Memberi angka pada lawan

c) Dengan sengaja dan brutal, pemain menolak untuk hormat sebelum mulai pertandingan

d) Tidak hadir saat dipanggil wasit pada saat pertandingan dimulai, 3x dipanggil dalm selang waktu 1 menit

C. INDUK ORGANISASI OLAHRAGA ANGGAR

Induk organisasi olahraga anggar di dunia adalah Federation Internationale d’Escrime (FIE). Markas FIE bertempat di Swiss. 

Organisasi inilah yang mengatur segala hal tentang olahraga anggar, sekaligus sebagai pihak yang menyelenggarakan kejuaraan anggar tingkat internasional, termasu kejuaraan dunia anggar.

Adapun induk organisasi olahraga anggar di Indonesia adalah IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia). 

IKASI mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membina dan mengembangkan olahraga anggar di Indonesia sesuai dnegan kebijakan pemerintah serta ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh KONI dan memperhatikan peraturan yang ditetapkan oleh Federasi Anggar Internasional FIE.

Baca Juga :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel